Kang Opik Perkenalkan Mesin Pencuci Ginjal Buatan kepada Siswa SMK Kesehatan di RSUD Palabuhanratu

Palabuhanratu, 23 Juli 2025 – Salah satu momen inspiratif terjadi di ruang Hemodialisa RSUD Palabuhanratu ketika Kang Opik, staf hemodialisa sekaligus Koordinator Clinical Instruktur (CI), memberikan pembekalan khusus kepada para siswa SMK Kesehatan Farmasi dari Bogor jurusan Keperawatan yang tengah menjalani Praktek Kerja Lapangan (PKL).

Dalam kesempatan ini, Kang Opik memperkenalkan salah satu alat vital dalam pelayanan pasien gagal ginjal, yakni mesin pencuci ginjal buatan (dialyzer reprocessing machine).

Meski materi ini tidak secara eksplisit tercantum dalam kurikulum resmi SMK, namun Kang Opik menegaskan bahwa wawasan mengenai alat ini sangat penting sebagai bekal masa depan para siswa, khususnya jika mereka nantinya memilih untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi di bidang keperawatan atau keahlian klinis lainnya.

“Kadang yang tidak ada di kurikulum justru sangat menentukan arah masa depan mereka. Siapa tahu nanti ada yang jadi perawat hemodialisa atau melanjutkan kuliah keperawatan spesialis. Minimal mereka tahu dulu bagaimana teknologi di dunia nyata itu bekerja,” ujar Kang Opik sambil tersenyum ramah.

Dalam sesi pengenalan tersebut, para siswa tampak antusias dan serius menyimak setiap penjelasan tentang komponen dan fungsi dari mesin pencuci ginjal buatan tersebut. Kang Opik juga menjelaskan bagaimana alat ini digunakan untuk mencuci ulang dialyzer (filter darah buatan) yang masih layak pakai, dengan prosedur higienis yang ketat dan mengikuti standar operasional prosedur rumah sakit.

Tidak hanya teori, para siswa juga diperlihatkan secara langsung proses pengoperasian mesin tersebut, termasuk indikator tekanan, aliran cairan, dan parameter sterilisasi yang harus diperhatikan.

Momen ini menjadi salah satu pengalaman langka dan berharga, karena belum tentu siswa SMK lainnya mendapat kesempatan belajar langsung dari alat medis asli yang digunakan untuk terapi pasien gagal ginjal kronis.

Selain menambah wawasan, kegiatan ini juga bertujuan membangun mental siap kerja dan kepekaan profesionalisme di lingkungan rumah sakit, yang menjadi hal esensial dalam dunia keperawatan.

Di balik kecanggihan teknologi, para siswa juga diajak untuk memahami sisi kemanusiaan dari pelayanan hemodialisa yakni menjadi bagian dari tim yang membantu pasien tetap beraktivitas dengan lebih baik.

“Kita bukan hanya bicara alat, tapi bicara mengenai peduli. Jadi kalau mereka mau terjun ke dunia ini, harus paham bahwa kerja di ruang hemodialisa itu butuh hati dan tanggung jawab,” tegas Kang Opik.

Kegiatan ini menjadi bagian dari program pendampingan dan edukasi yang rutin diberikan oleh tim Hemodialisa RSUD Palabuhanratu kepada peserta PKL.

Rumah sakit ini terus berkomitmen menjadi tempat belajar yang ramah bagi generasi muda calon tenaga kesehatan Indonesia.Dengan semangat berbagi ilmu dan pengalaman, Kang Opik dan tim berharap bahwa para siswa SMK ini dapat pulang dengan tidak hanya membawa nilai praktik, tapi juga visi yang lebih luas tentang profesi kesehatan di masa depan.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

By Hemodialisa Plara

HEMODIALISA RSUD Palabuhanratu Unit Hemodialisa RSUD Palabuhanratu merupakan suatu unit kesehatan yang melakukan proses cuci darah bagi penderita disfungsi ginjal. Saat ini unit hemodialisa melayani pasien BPJS dan umum, Fasilitas pelayanan, sarana dan prasarana & SDM 1. Unit hemodialisa RSUD Palabuhanratu memiliki 12 buah mesin yang berfungsi baik serta memiliki fasilitas mesin pengolahan air yang sangat baik dimana dapat menghasilkan air yang memenuhi standar persyaratan hemodialisa. 2. 12 (Dua Belas) buah tempat tidur pasien yang dapat diubah sesuai kondisi pasien sehingga merasa nyaman selama hemodialisa 3. Ruang Hemodialisa RSUD Palabuhanratu berada dekat dengan Instalasi Gawat Darurat. Kamar ini juga dilengkapi dengan lobi ruang tunggu bagi keluarga pasien, TV, AC, dan dispenser untuk menambah kenyamanan selama menjalani proses hemodialisa 4. Proses hemodialisa berlangsung lama yaitu kurang lebih 4-5 jam untuk setiap pasien, difasilitasi dengan TV untuk membuat pasien nyaman ketika proses cuci darah berlangsung. 5. Dengan tenaga dokter dan perawat mahir yang telah mendapatkan pelatihan hemodialisa mahir.